HIKMAH RAMADAN
[DAY 14]
PIRAMIDA
Tujuan puasa salah satunya adalah supaya mencapai derajat takwa. Itu disebutkan dalam al-Quran. Artinya, takwa lebih tinggi dari pada iman. Orang beriman belum tentu bertakwa. Dan orang bertakwa sudah pasti beriman.
Di dalam tingkatan spiritualitas, takwa berada di puncak piramida. Di bawah takwa adalah iman. Di bawah iman adalah Islam. Yang artinya orang bertakwa jumlahnya lebih sedikit. Dibandingkan orang beriman. Apa lagi orang yang berislam. Meski sedikit, tapi derajatnya tinggi. Di puncak piramida.
Di ayat lain, orang-orang beriman diperintahkan agar bertakwa. Orang-orang beriman tentu akan berbeda-beda dalam menjawab seruan itu. Yang artinya, tidak semua orang yang beriman akan bertakwa.
Iman tidak stabil. Dia naik dan turun. Kadang kuat. Kadang lemah. Itu mengapa kita dianjurkan untuk berdoa, meminta kepada Allah agar diberi iman yang kuat.
Di bawah iman adalah Islam. Dalam sebuah ayat dikisahkan tentang orang Badui yang mengaku telah beriman. Namun, al-Quran menafikan itu. Mereka, orang Badui itu belum beriman. Akan tetapi, mereka baru berislam. Berislam belum tentu beriman.
Artinya, banyak orang bisa berislam. Di antara orang yang berislam itu ada sebagian yang beriman. Dan di antara orang yang beriman itu ada sebagian yang bertakwa. Seperti piramida. Semakin ke atas semakin sedikit jumlahnya.
Karena itu, orang bertakwa adalah orang-orang pilihan. Orang-orang yang dipilih oleh Allah. Untuk menempati derajat tinggi. Tentu setelah yang bersangkutan melakukan usaha keras, dan sungguh-sungguh.
Usaha itu, salah satunya dengan puasa. Puasa adalah ajang latihan. Di situ seseorang dihadapkan dengan banyak ujian. Bukan hanya soal menahan makan dan minum. Tapi banyak hal yang harus dikerjakan, dan banyak hal harus ditinggalkan.
Semua itu, demi untuk menduduki puncak piramida. Yang hanya diisi oleh orang-orang yang dipilih oleh Allah. Yang tidak semua orang bisa mencapai itu. Yaitu derajat takwa.
Ramadan adalah bulan ujian untuk naik kelas. Supaya orang beriman masuk ke derajat takwa. Banyak orang beriman mengikuti ujian itu. Tapi, namanya ujian, tentu tidak semua lulus. Dan lulus pun, dengan hasil yang berbeda-beda.
Yang sudah naik kelas tahun lalu saja, bisa jatuh lagi. Karena seiring waktu, kualitas diri berubah-ubah. Tapi. Selalu ada kesempatan. Itu mengapa kewajiban ibadah puasa Ramadan terus berulang setiap tahun. Bukan hanya sekali seumur hidup. []
Catatan Ramadan M. Khusnul Khuluq, 2021.